Halaman

About

Facebook

Monday, January 9, 2017

Untuk Wanita Penyambut Fajar

Ini adalah catatan kesekian kalinya yang kutulis untuk Mae. Namun baru dapat tersampaikan sekarang. Kepada seorang perempuan tangguh yang tak pernah meneteskan air mata didepan anak-anaknya.
Kepada perempuan penyambut fajar, selamat Hari Ibu
Kutuliskan bait demi bait berselimutkan cinta ini untukmu. Kepada Mae sang pemelik punggung yang kuat dan hati yang lembut sebuah hati yang telah menyimpan cinta dan sayang padaku. Juga tentang punggung yang berusaha mencari bekal untukku menuntut ilmu.
Mak,
Maaf bila anak ke-2 mu ini jarang menelfon. Maaf karena ia terlalu sibuk belajar diluar sana hingga lupa mengabarimu. Aku tau kau khawatir dan rindu, maka maafkan lah.
Untuk Mae yang tak lelah mencari nafkah,
Tetaplah sehat. Jangan terlalu lelah, berhentilah bekerja dan istirahat jika kau lelah. Karena aku ingin bersama Mae lebih lama. Seorang ibu yang selalu menyuguhkan makanan berselimutkan cinta di pagi dan di tiap hariku ketika aku dirumah. Pagi hari yang tak pernah kudapati Mae membangunkanku untuk pergi ke sekolah. Karena fajar selalu menculik Mae untuk mencari recehan dipasar. Walau begitu terimakasih telah menyempatkan membuat sarapan untukku sebelum Mae berangkat mencari recehan. Recehan kecil yang telah mengantarkanku ke Universitas. Maaf Mak, jika anak keduamu pernah berkata kurang, maaf bila aku terkadang hanya menelfon ketika butuh uang.
Ibu, dia adalah perempuan tangguh yang telah mengajariku banyak hal. Terimakasih telah mengajariku berteman dengan terik matahari dan kerasnya aspal jalanan.
Mak,
Meski tak pernah terucap kata sayang dari mulutku secara langsung. Meski tak pernah raga ini memelukmu erat dan mengucap selamat hari ibu, namun sayangku padamu sangatlah besar. Bahkan lebih besar dari sayangmu padaku.
Untuk Mae,
Tetaplah sehat walau fajar selalu menculikmu pergi kepasar mencari recehan. Aku tau itu kau lakukan untuk anak-anakmu. Maafkan bila anak keduamu hanya bisa meminta dan belum bisa memberikanmu sesuatu seperti mbk Tika.
Mae, tunggulah, bersabarlah. Akan kuajak engkau memjemput kesuksesan bersamaku. Kesuksesan yang berjembatankan recehan yang kau peroleh dipasar. Dengan usaha dan keyakinan.
Mae, Selamat hari ibu ya. Terimakasih atas kasih sayang yang telah kau berikan selama 19tahun untukku. Terimakasih telah membesarkanku, aku tau itu tak mudah.
Mae, hanya sepucuk surat ini yang dapat kuberikan untukmu di hari ibu ini. Sepucuk surat yang telah kutuangkan cinta pada tiap kata yang tertulis. Semoga mae senang. Ria sekarang suka menulis, doakan agar Ria bisa menjadi penulis dan memilik buku ya mak. Supaya Ria tak hanya jadi guru Tk saja nantinya. Ria sayang Mae.
Terimakasih, karena selalu menyisihkan sesuap nasi terakhir untukku. Walau Mae belum makan.
- Salam cinta dari anak ke-2 mu yang sedang menuntut ilmu dimadura -