Halaman

About

Facebook

Sunday, June 16, 2019

Teman Dumay

sumber. Google

Setiap manusia selalu suka memiliki banyak teman, terlebih lagi teman yang bisa punya hobi yang sama dengan kita, juga senantiasa mendengar keluh kesah saat kita merasa resah. Membantu saat butuh bantuan, dan tidak membicarakan kejelekan dari belakang. Aku selalu iri dengan orang semacam itu. Sebab aku tak memiliki banyak teman di bumi. Terkadang aku memang mudah sekali akrab dengan orang baru. Selagi ia baik, aku akan memberikan timbal balik yang baik juga pastinya. Namun untuk benar-benar dekat hanya sedikit, aku cukup membatasi diriku.
Aku tak mau menjadi orang yang munafik, baik di depan namun di belakang menjelekkan. Ya walaupun kadang sering khilaf ikut membicarakan teman yang lain. Namun prinsipku, dari pada berteman dengan orang yang tidak disuka lebih baik jaga jarak saja. Berteman itu seperti menjalin hubungan, harus menerima segala baik buruknya, dan menembunyikan aibnya.
Akhir-akhir ini aku aktif sekali di dunia maya, dari sana aku mengenal beberapa orang dengan karakter yang bermacam-macam. Ada yang pura-pura baik agar terlihat sempurna, ada yang mendekat karena ada maunya, ada yang dekat karena katanya aku idola mereka (padahal bukan artis), ada yang dekat karena satu hobi, ada yang dekat karena tidak sengaja dan tiba-tiba cocok, dan ada pula yang dekat karena akan melalukan aksi modusnya (untung tamengku kuat).
Mereka semua aku temui di akun instagramku. Beberapa DM yang masuk memang selalu kubaca, namun tidak semua kubalas (termasuk yang modus). Terkadanga basa-basi mereka membuatku muak, membicarakan hal yang perlu. Jadi lebih baik tidak perlu direspon. Yasudahlah, dipikir sombong tidak apa.
Orang-orang yang kukenal di dunia maya bermacam-macam sifatnya. Ada yang datang untuk memanfaatkanku, ada yang datang karena hobby yang sama menyatukan kita, ada yang datang dan tidak sengaja tahu-tahu jadi akrab, ada juga yang datang untuk menawarkan masa depan haha. Ada-ada saja. Tapi yang paling penting, ada yang baik sekali, sering menawarkan diri untuk membantu. Aku tidak tau dia memang senang membantu atau bagaimana, tapi dia baik sekali.
Dari sosial media aku belajar banyak hal. Ilmu-ilmu baru kudapatkan dari teman-teman baru. Saling berbagi, yang tidak tahu menjadi tahu dan yang tahu ilmuny jadi bermanfaat. 
Sejujurnya aku senang mendapat teman baru, salah satunya dari media sosial. Mereka semua berasal dari berbagai macam daerah. Dari sabang sampai merauke. Rasanya ingin sekali bertemu dengan mereka semua. Tapi bagaimana caranya? Caranya, adalah dengan selalu menulis. Aku percaya menulis, sama saja seperti membangun jembatan penghubung.
Menulislah, maka dunia tak akan melupakan keberadaanmu. Meski sudah dikandung bumi sekalipun.



0 comments:

Post a Comment