Halaman

About

Facebook

Saturday, September 5, 2020

Jogja Story Bag. 12 (Terselubung)




Beberapa bulan belakang, ada banyak hal yang yang aku syukuri datangnya. Bukan korona. Bukan karena bisa diwisuda. Kalau wisuda sepertinya sudah tidak bisa diharapkan lagi. 

Tapi kedatangan teman-teman baru. Aku paham, setiap hubungan pertemanan, hanya beberapa yang bisa bertahan lama. Kali ini, aku gak berharap banyak bisa terjalin lama bahkan selamanya temenan sama mereka. Tapi bisa mengenal mereka, aku sudah bersyukur. Kalau bisa sampai lama ya Alhamdulillah.

Jujur, aku itu sulit sekali menerima orang baru. Soalnya aku anaknya nyebelin. Pokoknya yang bertahan  temenan sama aku itu orang yang sabar banget. kalau ada yang mau temenan ya alhamdulillah, kalau enggak ya gapapa. sebatas kenal, sudah cukup. 

Setelah keluarga Sinar, dua sahabatku misma dan kento, kali ini aku ingin mengabadikan teman-teman terselubung di blog ini. supaya aku tetap ingat. meski mereka sudah tidak ingat.

banyak tawa yang rasanya pengen banget diulang-ulang. kadang kesel tapi aku sayang banget. aku benci diriku yang seperti ini. selain karena aku nyebelin, alasan kenapa aku gak mau punya banyak temen tuh ya gini. kalau udah sayang bisa sayang banget. benci aku. 

tidak perlu berlama-lama, tulisan tentang mereka kusimpan pada link di bawah. kalau mau baca monggo.

Klik untuk membaca ceritaku

Sunday, July 12, 2020

Jogja Story Bag. 11 (Lingkungan Baru)

foto ini diambil saat last day
Ruangan-ruangan dalam gedung ini selalu punya kenangan tersendiri.
Meskipun cuma 4bulan, tapi banyak kenangan yang tersimpan rapi di ingatan.
Dulu, awalnya pengen cepet-cepet resign.
Tapi lama kelamaan mulai betah. 
Gak pengin pisah.
Teman-teman di sini tuh baik-baik semua.
Mbak-mbak di indekost pun juga.
Ibu kost yang dermawan.
Sulit banget dilepas.

Tulisan ini ditulis saat aku sudah tidak lagi bekerja di sana.
Biarlah jadi kenang-kenangan.

Jadi? Mau baca ceritaku?
Langsung klik link dibawa saja ya.

Jogja Story Bag. 10 (Menetap)



Halo, teruntuk pembaca ghoibku, aku ingin menyampain sesuatu. Ini amat penting, namun seringkali di abaikan.
Kamu harus selalu ingat, mencari kerja lebih sulit dibandingkan bekerja. Jangan banyak ngeluh ya. Yang di lampu merah kadang gak tau hari ini harus makan apa. Sedang kamu? Kamu justru mikirin liburan mau kemana.

Diterimanya aku kerja di Jogja, benar-benar mengajarkan aku tentang perjuangan setelah lulus kuliah. Ini mungkin gak seberapa. Aku termasuk orang yang beruntung, belum wisuda sudah dapat pekerjaan. Tapi, banyak yang ngira usahanya gak seberapa. Mereka gak tau aja gimana rasanya nangis di terminal sendirian. 24jam di madura cuma buat ikut yudisium. Rasanya kayak maen-maen.
Tapi tolong ya, kalau perjuangan kalian lebih keras lagi, gak perlu menyombongkan diri. Semua manusia itu beda-beda titik lelahnya.
Yasudah, monggo yang mau baca. langsung klik tulisan biru dibawah ya.
Happy Reading


Klik untuk membaca Jogja Story Bag. 10

Jogja Story Bag.9 (Mencari dan Menemukan)



Halo pembaca ghoibku. Yang aku tidak tau kamu siapa, namun terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan recehku yang tidak jelas. Sebenarnya aku menulis ini untuk diriku sendiri di masa depan. Agar jika lupa ingatanku, aku masih bisa pergi ke masa lalu.
Rasanya sudah lama sekali tidak menulis blog. Sepertinya aku terlalu sibuk melakukan hal-hal yang tidak penting. Tahun ini banyak cerita yang aku lewati di Jogja. Tentu aku tidak akan melewatkannya begitu saja.
Tanpa banyak bicara lagi, langsung saja klik link di bawah jika kamu ingin membaca kisahku.
Ini tentang sebuah pencarian. Happy reading


klik untuk membaca Jogja Story Bag.9