Halaman

About

Facebook

Sunday, September 22, 2019

Jogja Story Bag. 8 (Pertemuan)




Aku rasa, semua orang senang saat dapat pergi keluar kota. Melepas penat dengan jalan-jalan, pergi ke pantai, gunung, atau tempat wisata lainnya. Termasuk aku. Namun bagiku, jalan-jalan tak harus ke tempat yang mahal dan mengeluarkan banyak biaya. Cukup keluar dari rumah beberapa hari sudah dapat menyenangkan hati.

Kali ini, seperti biasa aku akan melanjutkan ceritaku. Perjalanan di Jogja. Ya, tahun ini rupanya masih diberi kesempatan untuk berkunjung ke jogja lagi. Dengan tujuan yang sama seperti kunjungan sebelumnya. Tanggal 28 aku dan Ibuku berangkat. Travel yang dipesan kali ini tidak begitu lama datangnya. Perjalanan kami sekitar enam jam untuk bisa sampai ke tujuan. Beberapa hari kedepan kami menginap di rumah singgah.
Jogja menyambutku hari rabu, sesampainya di sana kami istirahat. Jadwal checkup ibuku hari jumat, masih lama, jadi bisa istirahat dulu. Seperti biasa, jogja selalu ramah untuk dikunjungi. Meninggalkannya membuatku selalu ingin datang kembali.
Kamis pagi, aku berencana untuk main sebentar. Tidak ada jadwal hari ini. Dari pada berdiam diri di rumah, kuputuskan untuk keluar. Pergi ke Toko merah. Awalnya sebenarnya tidak akan pergi kesana. Aku berencana pergi nonton film. Tapi, aku juga ingin beli buku catatan. Buku catatanku sebelumnya sudah habis. Aku senang sekali menulis puisi di buku. Entah sudah berapa buku kuhabiskan untuk menulis. Meskipun tulisanku jelek dan tidak enak dibaca. Jujur selain ingin membeli buku, rencana main ke toko merah supaya ongkos ojek bisa lebih murah hehe.
Aku berangkat sekitar pukul setengah sebelas. Karena jarak dari rumah menuju lokasi agak jauh, dan takut macet maka kuputuskan berangkat lebih awal, walau film yang akan ku tonton tayang pukul satu siang. Tapi karena aku juga harus mampir dulu ke toko merah di Gejayan jadi berangkat lebih awal saja biar aman. Apalagi aku biasanya cukup lama saat memilih buku.
Siang itu aku pergi nonton sendirian, tak jadi masalah bagiku. Lagi pula di dalam bioskop saat film diputar juga tidak akan mengobrol bersama teman, kan? Belum selesai menonton, rupanya ada seseorang teman yang juga berada di jogja. Dia menawarkan untuk menonton film lagi. Aku berpikir panjang. Tak langsung menerima tawarannya.
Sebetulnya temanku itu memang kuliah di Jogja. Tepatnya, di Universitas Negeri Yogyakarta. Kami sudah lama saling kenal. Tapi hanya sebatas maya. Kira-kira tahun 2015 lalu, saat akan masuk ke Universitas. Kami berdua tak begitu intens berkirim pesan sebelumnya, jadi kupikir pertemanan ini akan tak akan berlanjut kopi darat. Meski setiap kali saat aku berkunjung ke Jogja dia terkadang menawari untuk berjumpa.
Dan hari itu, dia mengajak lagi. Tapi kali ini berbeda dari sebelumnya, ada tujuan dimana bertemunya. Aku masih ingat, beberapa bulan lalu dia juga mengajak bertemu, tapi tidak jelas akan pergi kemana. Jadi kutolak saja. Sejujurnya aku takut. Karena sebelumnya tak pernah meetup dengan teman laki-laki.
Sekitar pukul setengah satu dia mengirim pesan chat, mengomentari status whatsappku. Tapi karena filmku main pukul satu, aku belum bisa menjawab ajakannya. Apalagi film yang ditawarinya berdurasi 2jam. Jujur, takut capek kalau harus keluar lagi. Tapi waktu kita hanya hari ini. Besok ia mempersiapkan untuk wisuda pada hari sabtu.
Aku meminta izin dulu ke mbakku, tentu saja. Kupikir tidak di izinkan dengan alasan, “oalah tom enek-enek ae, mau lak wis nonton leh.”  Iya, aku kira akan begitu jawabannya, ternyata tidak. Justru disilahkan dengan senang hati.
Awalnya, kami berencana nonton sekitar pukul empat. Tapi karena bangkunya penuh, tidak jadi. Beruntung juga, karena aku masih pegal. Aku baru pulang kerumah sekitar pukul tiga, kalau harus kembali lagi pukul empat, capek cuuy. Sepertinya ini akan jadi cerita yang panjang hehe.
Awalnya jujur, aku sedikit ragu nonton film ini. Aku tak pernah nonton film pukul-pukulan sebelumnya. Hari ini, film itu baru dirilis, karenanya bangku bioskop cepat penuh, maka kita putuskan nonton jam tujuh saja. Ini pertama kalinya aku keluar malam di jogja. Bersama orang lain hehe. Kalau bersama mbak Tika sering. Apalagi dulu, entah jogja story bagian berapa, aku pernah cerita. Saat jualan di gor uny, juga saat jualan di jcm.
Ini juga untuk pertama kalinya aku nonton dengan orang yang baru kutemui sekali. Duh, laki-laki pula. Kayak anak nakal gak sih hehe. Sebelumnya aku pernah nonton film bersama laki-laki tapi ya hanya baktiar, tak ada lagi selain itu.
Kami janji bertemu sekitar pukul setengah tujuh. Rupa-rupanya dia lebih dulu sampai, padahal aku baru akan berangkat. Karena jarak dari rumah ke mall dekat, jadi aku berangkatnya santai.
Sebentar, aku cerita terlalu detail ya sepertinya.
Sebetulnya, meski kami belum pernah berjumpa, aku sudah tau wajah temanku ini. Jadi tidak sulit menemukannya di antara keramaian. Tapi aku tidak tau, dia juga sama sepertiku atau tidak.
            Kami berbincang ringan sambil menunggu studio dibuka. Benar-benar ringan, perbincangan seputar kuliah. Cukup menarik dan tidak begitu membosankan.
            Lepas menonton kami langsung pulang. Lagipula sudah malam. Dia mengantarkanku menuju rumah. Sebenarnya gak enak juga. Eum, gimana ya. Maaf ya mas kalau aku berat, hehe. Tapi terimakasih. Filmnya seru. Aku suka.
            Hari jumat, aku bersiap pergi ke rumah sakit. Mengantar ibuku. Pukul delapan kurang beberapa menit kami berangkat. Mbak Tika menyusul, jadi aku yang harus mengurus pendaftaran dan lain sebagainya. Aku tidak begitu paham. Apalagi aku jarang sekali ke rumah sakit. Tidak begitu lama kami menunggu, sebelum jam dua belas siang ibu sudah selesai diperiksa. Masih belum bisa operasi. Tapi sekarang checkupnya tiga bulan sekali. Doakan ibuku lekas membaik yah.
Hari Sabtu, tidak ada jadwal kemana-mana. Sebenarnya hari ini temanku diwisuda, seorang teman yang kemarin meetup. Ingin datang, tapi aku ragu. Setelah kupikir juga, pasti uny nanti ramai. Apalagi harus naik ojek. Jadi maaf ya teruntuk masnya aku gak bisa datang hehe.
            Dari pada tidak pergi kemana-mana, alhasil aku ikut mbak Tika saja berbelanja. Karena pembersihku juga abis, aku sekalian saja pergi ke gerai salah satu merk pembersihku. Tidak tahu harus bangga atau sedih ya. Saat beli dipanggil dek sama mbaknya.
“udah, dek? Ini aja?” Aku merasa kayak anak bocah yang baru belajar pakai skincare.
Sebenarnya hari-hari di Jogja ya memang begitu-begitu saja, sisanya dihabiskan di rumah singgah. Mengerjakan pesanan undangan pernikahan dan yang pasti mendengarkan radio. Dari dulu aku suka sekali mendengarkan radio jogja.
Hari minggu tiba. Yay, sunmor. Padahal sebetulnya aku ingin jalan-jalan di sunmor, cari bros lucu-lucu atau yang lainnya. Tapi malah dimintai menggantikan teman mbak Tika berjualan. Tidak apa, aku juga senang sih berjualan. Lagi pula sudah sering juga. Aku dan mbak Tika berangkat sebelum pukul lima pagi. Sebetulnya kami berniat ingin naik motor berdua. Tapi rupanya motor milik mbak Tika tak bisa, yasudah naik abang ojek.
Selesai berjualan di sunmor sekitar pukul dua belas siang. Sorenya aku harus langsung pulang. Sudah agak lama juga di Jogja. Tidak terlalu lama menunggu travel. Akhirnya harus meninggalkan Jogja.
Sebenarnya ada satu keinginan yang dari dulu ingin kulakukan saat di Jogja, pengen main ke maliboro malem-malem Ya Allah, sederhana tapi susah banget terwujudnya. Masalahnya kalau main sendirian malam-malam juga gak mungkin. Sudahlah semoga trip selanjutnya sama temen yah.
Sampai jumpa kapan-kapan. Sepertinya setelah ini aku akan menulis cerita perihal boy candra, hehe. 2 minggu lagi. Semangatt. Doakan skripsiku cepat selesai juga yah. Aku ingin cepat-cepat punya pekerjaan dan fokus menulis dan fokus di ria project dan fokus melakukan hal lainnya. Aku pengen bisnis. Supaya bisa kerja di rumah. Soalnya gampang capek. Byeeee, terimakasih sudah membaca. Beri komentar yah. Atau komen via whatsapp juga gapapa.