Aku rasa, semua orang senang saat dapat pergi keluar
kota. Melepas penat dengan jalan-jalan, pergi ke pantai, gunung, atau tempat
wisata lainnya. Termasuk aku. Namun bagiku, jalan-jalan tak harus ke tempat
yang mahal dan mengeluarkan banyak biaya. Cukup keluar dari rumah beberapa hari
sudah dapat menyenangkan hati.
Kali ini, seperti biasa aku akan melanjutkan ceritaku.
Perjalanan di Jogja. Ya, tahun ini rupanya masih diberi kesempatan untuk
berkunjung ke jogja lagi. Dengan tujuan yang sama seperti kunjungan sebelumnya.
Tanggal 28 aku dan Ibuku berangkat. Travel
yang dipesan kali ini tidak begitu lama datangnya. Perjalanan kami sekitar enam
jam untuk bisa sampai ke tujuan. Beberapa hari kedepan kami menginap di rumah
singgah.
Jogja menyambutku hari rabu, sesampainya di sana kami
istirahat. Jadwal checkup ibuku hari
jumat, masih lama, jadi bisa istirahat dulu. Seperti biasa, jogja selalu ramah
untuk dikunjungi. Meninggalkannya membuatku selalu ingin datang kembali.
Kamis pagi, aku berencana untuk main sebentar. Tidak ada
jadwal hari ini. Dari pada berdiam diri di rumah, kuputuskan untuk keluar. Pergi
ke Toko merah. Awalnya sebenarnya tidak akan pergi kesana. Aku berencana pergi
nonton film. Tapi, aku juga ingin beli buku catatan. Buku catatanku sebelumnya
sudah habis. Aku senang sekali menulis puisi di buku. Entah sudah berapa buku
kuhabiskan untuk menulis. Meskipun tulisanku jelek dan tidak enak dibaca. Jujur
selain ingin membeli buku, rencana main ke toko merah supaya ongkos ojek bisa
lebih murah hehe.
Aku berangkat sekitar pukul setengah sebelas. Karena jarak
dari rumah menuju lokasi agak jauh, dan takut macet maka kuputuskan berangkat
lebih awal, walau film yang akan ku tonton tayang pukul satu siang. Tapi karena
aku juga harus mampir dulu ke toko merah di Gejayan jadi berangkat lebih awal
saja biar aman. Apalagi aku biasanya cukup lama saat memilih buku.
Siang itu aku pergi nonton sendirian, tak jadi masalah
bagiku. Lagi pula di dalam bioskop saat film diputar juga tidak akan mengobrol
bersama teman, kan? Belum selesai menonton, rupanya ada seseorang teman yang
juga berada di jogja. Dia menawarkan untuk menonton film lagi. Aku berpikir
panjang. Tak langsung menerima tawarannya.
Sebetulnya temanku itu memang kuliah di Jogja. Tepatnya,
di Universitas Negeri Yogyakarta. Kami sudah lama saling kenal. Tapi hanya
sebatas maya. Kira-kira tahun 2015 lalu, saat akan masuk ke Universitas. Kami
berdua tak begitu intens berkirim
pesan sebelumnya, jadi kupikir pertemanan ini akan tak akan berlanjut kopi
darat. Meski setiap kali saat aku berkunjung ke Jogja dia terkadang menawari
untuk berjumpa.
Dan hari itu, dia mengajak lagi. Tapi kali ini berbeda
dari sebelumnya, ada tujuan dimana bertemunya. Aku masih ingat, beberapa bulan
lalu dia juga mengajak bertemu, tapi tidak jelas akan pergi kemana. Jadi
kutolak saja. Sejujurnya aku takut. Karena sebelumnya tak pernah meetup dengan teman laki-laki.
Sekitar pukul setengah satu dia mengirim pesan chat,
mengomentari status whatsappku. Tapi
karena filmku main pukul satu, aku belum bisa menjawab ajakannya. Apalagi film
yang ditawarinya berdurasi 2jam. Jujur, takut capek kalau harus keluar lagi.
Tapi waktu kita hanya hari ini. Besok ia mempersiapkan untuk wisuda pada hari
sabtu.
Aku meminta izin dulu ke mbakku, tentu saja. Kupikir
tidak di izinkan dengan alasan, “oalah
tom enek-enek ae, mau lak wis nonton leh.”
Iya, aku kira akan begitu jawabannya, ternyata tidak. Justru disilahkan
dengan senang hati.
Awalnya, kami berencana nonton sekitar pukul empat. Tapi
karena bangkunya penuh, tidak jadi. Beruntung juga, karena aku masih pegal. Aku
baru pulang kerumah sekitar pukul tiga, kalau harus kembali lagi pukul empat,
capek cuuy. Sepertinya ini akan jadi cerita yang panjang hehe.
Awalnya jujur, aku sedikit ragu nonton film ini. Aku tak
pernah nonton film pukul-pukulan sebelumnya. Hari ini, film itu baru dirilis,
karenanya bangku bioskop cepat penuh, maka kita putuskan nonton jam tujuh saja.
Ini pertama kalinya aku keluar malam di jogja. Bersama orang lain hehe. Kalau
bersama mbak Tika sering. Apalagi dulu, entah jogja story bagian berapa, aku
pernah cerita. Saat jualan di gor uny, juga saat jualan di jcm.
Ini juga untuk pertama kalinya aku nonton dengan orang
yang baru kutemui sekali. Duh, laki-laki pula. Kayak anak nakal gak sih hehe. Sebelumnya
aku pernah nonton film bersama laki-laki tapi ya hanya baktiar, tak ada lagi
selain itu.
Kami janji bertemu sekitar pukul setengah tujuh. Rupa-rupanya
dia lebih dulu sampai, padahal aku baru akan berangkat. Karena jarak dari rumah
ke mall dekat, jadi aku berangkatnya santai.
Sebentar, aku cerita terlalu detail ya sepertinya.
Sebetulnya, meski kami belum pernah berjumpa, aku sudah
tau wajah temanku ini. Jadi tidak sulit menemukannya di antara keramaian. Tapi
aku tidak tau, dia juga sama sepertiku atau tidak.
Kami berbincang ringan
sambil menunggu studio dibuka. Benar-benar ringan, perbincangan seputar kuliah.
Cukup menarik dan tidak begitu membosankan.
Lepas menonton kami
langsung pulang. Lagipula sudah malam. Dia mengantarkanku menuju rumah.
Sebenarnya gak enak juga. Eum, gimana ya. Maaf ya mas kalau aku berat, hehe.
Tapi terimakasih. Filmnya seru. Aku suka.
Hari jumat, aku bersiap
pergi ke rumah sakit. Mengantar ibuku. Pukul delapan kurang beberapa menit kami
berangkat. Mbak Tika menyusul, jadi aku yang harus mengurus pendaftaran dan
lain sebagainya. Aku tidak begitu paham. Apalagi aku jarang sekali ke rumah
sakit. Tidak begitu lama kami menunggu, sebelum jam dua belas siang ibu sudah
selesai diperiksa. Masih belum bisa operasi. Tapi sekarang checkupnya tiga bulan sekali. Doakan ibuku lekas membaik yah.
Hari Sabtu, tidak ada jadwal kemana-mana. Sebenarnya hari
ini temanku diwisuda, seorang teman yang kemarin meetup. Ingin datang, tapi aku ragu. Setelah kupikir juga, pasti
uny nanti ramai. Apalagi harus naik ojek. Jadi maaf ya teruntuk masnya aku gak
bisa datang hehe.
Dari pada tidak pergi
kemana-mana, alhasil aku ikut mbak Tika saja berbelanja. Karena pembersihku
juga abis, aku sekalian saja pergi ke gerai salah satu merk pembersihku. Tidak tahu
harus bangga atau sedih ya. Saat beli dipanggil dek sama mbaknya.
“udah,
dek? Ini aja?” Aku merasa
kayak anak bocah yang baru belajar pakai skincare.
Sebenarnya hari-hari di Jogja ya memang begitu-begitu
saja, sisanya dihabiskan di rumah singgah. Mengerjakan pesanan undangan
pernikahan dan yang pasti mendengarkan radio. Dari dulu aku suka sekali
mendengarkan radio jogja.
Hari minggu tiba. Yay, sunmor. Padahal sebetulnya aku ingin jalan-jalan di sunmor, cari bros lucu-lucu atau yang
lainnya. Tapi malah dimintai menggantikan teman mbak Tika berjualan. Tidak apa,
aku juga senang sih berjualan. Lagi pula sudah sering juga. Aku dan mbak Tika
berangkat sebelum pukul lima pagi. Sebetulnya kami berniat ingin naik motor
berdua. Tapi rupanya motor milik mbak Tika tak bisa, yasudah naik abang ojek.
Selesai berjualan di sunmor sekitar pukul dua belas
siang. Sorenya aku harus langsung pulang. Sudah agak lama juga di Jogja. Tidak terlalu
lama menunggu travel. Akhirnya harus meninggalkan Jogja.
Sebenarnya ada satu keinginan yang dari dulu ingin
kulakukan saat di Jogja, pengen main ke maliboro malem-malem Ya Allah,
sederhana tapi susah banget terwujudnya. Masalahnya kalau main sendirian
malam-malam juga gak mungkin. Sudahlah semoga trip selanjutnya sama temen yah.
Sampai jumpa kapan-kapan. Sepertinya setelah ini aku akan
menulis cerita perihal boy candra, hehe. 2 minggu lagi. Semangatt. Doakan skripsiku
cepat selesai juga yah. Aku ingin cepat-cepat punya pekerjaan dan fokus menulis
dan fokus di ria project dan fokus melakukan hal lainnya. Aku pengen bisnis. Supaya
bisa kerja di rumah. Soalnya gampang capek. Byeeee, terimakasih sudah membaca. Beri
komentar yah. Atau komen via whatsapp juga gapapa.







0 comments:
Post a Comment