Halaman

About

Facebook

Saturday, October 29, 2016

Njore Jadi Sahabat

Ria, Bachtiar, Misma
"Ini adalah sebuah catatan tentang kami bertiga. Tiga anak manusia yang dipertemukan sudah lama, namun baru dekat saat duduk di bangku SMA"

Aku sebenarnya adalah seorang yang pemilih dalam berteman. Mungkin itulah sebabnya teman dekatku tak sebanyak anak-anak lain.

Dulu, saat duduk dibangku Sekolah Dasar, yang kutakuti bukanlah jika mendapat nilai jelek atau tidak naik kelas. Namun, takut tidak punya teman. Kalau-kalau tak ada yang mau menerimaku apa adanya dan tak bisa maklum dengan sikapku.
Hingga pada akhirnya, aku punya teman. Teman dekat (teman sebangku) namun hanya sebentar. Lulus sekolah, lulus juga persahabatannya.
Dan dari kejadian semacam itu aku belajar. Untuk apa punya sahabat tapi tak bisa bertahan lama? Hingga kemudian aku menjadi Ria yang cuek dengan kata pertemanan. Menjadi Ria yang kata teman-teman "anak yang tak mau berteman (individual)". Ya, itu pendapat temanku ketika baru pertama bertemu. Namun, setelah kenal pendapat mereka jadi berubah " ternyata Ria asik ya, lucu. Dulu tak kira anaknya sok dan gak mau berteman" Yah, itu komentar yang sering kudapat memang.
Aku tak pernah memulai percakapan/perkenalan. Bukan sombong, hanya takut memulai terlebih dahulu. Aku biarkan pencarian teman mengalir begitu saja. Ria selalu membuka diri kok. Hanya saja, Ria tak mau memulai terlebih dulu.

Dan saat ini, aku sudah lupa. Bagaimana dulu aku bisa akrab dengan mereka. Dua sahabat  lucu, yang membuat hari-hariku berwarna. Misma (Diana Taurisma) dan Kento (Baktiar Ansori). Dua sahabat yang selalu menyelipkan kata "Njore" pada tiap percakapan. Kami satu Smp, namun belum saling menyadari satu sama lain. Hingga pada akhirnya kami dipertemukan di kelas Ips 4 dan pada akhirnya jadi dekat sampai jadi sahabat. Sahabat yang levelnya sudah tinggiiiiiiiiii sekali hingga mencapai langit ke-7 wkwkw.

Awalnya aku tak menyangka persahabatan ini akan berjalan hingga kami lulus SMA. Kufikir akan seperti kisah persahabatan lain. Lulus sekolah, lulus juga persahabatannya. Tapi ternyata tidak, sampai sekarang kami masih saling chatting. Kumpul bertiga jika liburan tiba. Cerita ke orang tua, pasti ya tentang kento kalau tidak ya Misma. Sampai-sampai bapakku bilang "koncomu kok bolak balik Kento mbek Misma terus to ya? Opo gak nduwe konco liyo?" (temanmu kok kento dan misma terus? Apa gak punya temen yang lain?) wkwkw. Soalnya yang ngajak aku main keluar ya cuma Misma dan Kento. Yang sering main kerumah juga mereka. Gak kayak Mbak Tika yang temannya macem-macem yang main kerumah haha.
Banyak sekali kisah menyenangkan hingga menyedihkan yang telah kami lalui. Juga melewati hujan dan terik matahari bersama. Tertawa lepas tanpa ada jaim. Bicara ceplas-ceplos tanpa ada sungkan. Jelek ya bilang jelek, bagus ya bilang bagus. Pokoknya, teman seperti mereka itu langka. Gak boleh hilang.

Aku, Misma dan Kento adalah teman sekelas saat XI IPS 4. Dua tahun, hingga naik ke kelas Dua Belas. Namun, kami baru akrab di kelas 3SMA. Sebenarnya aku dan Misma sudah akrab saat kelas 2SMA, karena kami sering menunggu bus bersama. Nah, barulah kelas 3SMA Kento masuk di kehidupan kami.
Kento dan Misma sering dibilang seperti anak pacaran. Mereka dekat, kemana-mana selalu berdua. Dan kadang kalau ngobrol bertiga aku sering dibilang obat nyamuk sama anak-anak. Kalau Kento dan Misma sudah kumpul pasti ketawa bahak-bahak.

Kata orang, masa SMA itu masa yang paling indah dan tak terlupakan. Dan aku rasa memang benar. Karena adanya mereka.
Kami bertiga sering belajar kelompok. Lebih-lebih menjelang Ujian Nasional. Belajar bertiga diruang tamuku, atau dirumanya Misma. Malam hari terasa hangat saat berkumpul dengan mereka. Tak selalu belajar, kadang kami cuma iseng ngumpul-ngumpul saja. Membicarakan berbagai topik yang tak habis-habis. Kadang debat karena beda pendapat, terkadang pula saling melempar candaan bersama.
Kami juga mengikuti les Komputer bersama. Dari sore sepulang sekolah hingga magrib hampir menyapa sore kami. Hujan panas sudah biasa.
Guru les komputer kami juga guru BK disekolah. Secara tidak langsung kami juga daftar SNMPTN bersama. Bingung pilih jurusan apalagi Universitas. Masa ini tak akan terlupa. Hujan-hujan nekat kerumah Pak Yasin (Guru BK) untuk daftar SNMPTN. Karena jika daftar sendiri pasti bingung. Dan kebetulan kami les komputer disana, jadi Pak Yasin pun dengan senang hati membantu.
Hari itu hujan deras. Langit amat mendung, petir sudah menyambar kemana-mana. Tapi kami nekat, pendaftaran SNMPTN sudah hampir selesai. Kami harus buru-buru. Walau basah kuyup sekujur tubuh kami, kami tak peduli. Masih sempat-sempatnya bercanda. Hingga sekitar pukul 10 malam. Akhirnya pendaftaran selesai. Kami daftar SNMPTN sama-sama, dan berharab bisa lolos sama-sama pula. Walau beda Universitas.
Namun, semua tak sesuai harapan. Walau begitu alhamdulillah ada yang lolos. Misma masuk Universitas Lambung Mangkurat di Kalimantan. Tinggal aku dan Kento yang masih harus berjuang di SBMPTN nanti.
Dan ternyata Tuhan punya jalan sendiri untuk kami lewati. Aku harus menuntut ilmu di Madura, Misma di Kalimantan dan Kento bekerja di Bogor. Kami terpisah oleh lautan, sudah tak sepulau lagi.

Walau begitu, kami masih menjalin komukasi. Membuat grup di Facebook, kemudian BBM dan yang sering kami pakai saat ini adalah grup Whatsapp. Grup instagram pun ada.
Aku senang bersahabat dengan mereka. Mereka lucu, baik juga seru. Kadang jika sama-sama liburan. Kami menghabiskan waktu bersama. Kami? kebanyakan misma sama kento sih wkwk. Soalnya mereka sering makan mie ayam berduah.
Kadang jika main kerumah tak pernah kehabisan bahan obrolan. Membahas ini itu tak habis-habis. Apalagi kalau Kento sudah bicara.

KENTO Itu,
Anaknya lucu. Gak bakal bisa berhenti tertawa kalau sama dia. Dulu aku gak suka sama kento. karena kita sering beda pendapat. Kento itu orang pertama dan satu-satunya di SMA yang manggil aku "Ri" sedang anak lain manggil aku "ya"
Dulu aku sering cemburu sama Kento. Habisnya gara-gara kemunculan dia diantara aku dan Misma, Misma jadi agak jauh sama aku dan dekatnya sama Kento terus haha. Namun tak disangka kita jadi sahabat. Aku Kento Misma.
Bicara tentang Misma,

MISMA Itu,
Orangnya ceplas ceplos. Jadi jangan mudah tersinggung ya kalau denger kata-kata Misma. Tapi aku suka teman yang kayak gitu. Jujur jadi tak ada dusta. Walau kadang nylekit bingit. wkwk tapi aku gak bisa marah sama mereka berdua.
Sebenarnya aku dan Misma adalah teman seTK. Kemudian di SMP Misma satu kelas sama Rena (teman SDku) jadi setidaknya sudah kenal. Kemudian pada saat SMA kami sama-sama naik bus, jadi sering ketemu juga. Dan tak disangka kami berdua satu kelas pas kelas 2. Aku dan Misma sering berangkat sama-sama. Kelas 3 sudah tak naik bus lagi. Aku dibonceng Misma. Misma anaknya baik.
Dulu ketika belum ada grub WA dan lain sebagainya. Kami bertiga sering telp. Digabung jadi tiga. Tapi sekarang sudah jarang karena sudah bisa vn. Walau kadang di grub isinya cuma vn dari Misma dan Kento wkwk. Soalnya di kostku sinyal susah.

Dan yang terakhir, aku berharap persahabatan ini akan terjalin lama. Sampai kakek Nenek, sampai punya cucu. Kalau perlu anak kita dijodohin wkwk. Tapi Kento gak mau ada perjodohan haha.

Tetap jadi sahabat ya gengs. Jangan sampai lupa kalau sudah sukses nanti. Tetap saling mendukung. Semoga bisa foto pakai toga sama-sama.
Kapan nih foto bertiga? Ria sudah suka foto kok sekarang wkwk

Salam rindu dari pulau garam,
Bangkalan, 27 Oktober 2016

0 comments:

Post a Comment