Nyatanya perihal kamu aku masih sering membohongi diri
sendiri. Karenamu aku kini pandai bersandiwara. Menyembunyikan rasa yang selama
ini masih ada. Berpura sudah merelakan namun sebenarnya masih menyimpan
harapan. Berpura sudah tak rindu, namun nyatanya masih selalu memikirkan.
Kurasa kamu masihlah sebuah masa lalu yang sulit kuhapus dalam ingatan. Entah
mengapa, semakin aku mencoba untuk menghilangkan rindu perihal kamu, aku malah
merasakan kamu tak mau lepas dari dalam hati.
Hari itu kamu pergi tanpa sebuah ucapan. Tiba-tiba saja
kamu menghilang. Tak ada penjelasan atau sekadar ucapan perpisahan. Aku
mencarimu pada mimpi dimalam gelapku. Namun bahkan didalam mimpi saja kamu
enggan untuk sekadar memberi penjelasan. Kamu hilang tanpa sebuah ucapan
perpisahan. Rasanya seperti mimpi. Aku terbangun, dan kamu sudah tak ada di
duniaku. Hilang sebenar hilang.
Asal kamu tahu, menyembuhkan luka yang tak tahu sebabnya
teramat sulit. Aku bahkan tak tau mengapa kamu memilih berlalu. Salahkah aku
pada kata yang sebelumnya ku ucap padamu? Atau aku yang terlalu egois karena
takut kau meninggalkan ku? Apa kini kau sudah menemukan tempat yang membuatmu
nyaman selain aku? Ah, bahkan sampai detik ini aku masih bertanya-tanya tentang
kepergianmu. Aku sakit, namun aku tak tahu sebab apa. Aku tak tau, ini sakit
karena kau tinggalkan, atau karena kufikir aku memiliki kesahalan yang tak bisa
kau maafkan hingga kau memilih untuk berlalu.
Sesungguhnya perasaanku padamu belum sepenuhnya berakhir.
Bodohnya aku yang masih menunggu kamu kembali dengan segala penjelasan. Meski
aku tahu, penjelasanmu tak akan menghapus kecewa yang telah menyayat hatiku.
Percayaku padamu telah kau siakan. Terbuang. Namun sayangnya, perasaanku tak
ikut terbuang bersama rasa percayaku.
Aku tak menyangka kau bisa melakukan hal setega ini.
katamu pada suatu sore, kamu tak akan pergi. Katamu kamu tak mau selain aku.
Namun nyatanya? Kamu bohong. Segala yang pernah kau ucap kurasa semua bohong.
Aku tak percaya kau padai berbohong. Bahkan kau belum membuktikan beberapa
janjimu padaku.
Ah, andai kau
tahu. Ini lebih menyakitkan dari pada ditinggalkan karena godaan mantan. Pergi
tanpa kepastian sangatlah menyakitkan. Aku ingin melepas perasaan ini. Perlahan
menghapus luka dalam hati. Namun ternyata sulit, karena sebetulnya dalam hatiku
masih berharap kamu kembali dan menyapa aku kembali. Namun meski begitu, aku
tak mau mengulang hal yang sama seperti sebelumnya. aku tak mau mengikat hatiku
denganmu lagi. Kau sudah mengecewakanku.
Aku mungkin kecewa. Namun entah mengapa kamu masih terasa
berharga. Tuhan, apakah cinta dapat membuat bodoh? Menghilangkan logika hingga
masih berharap pada cinta yang tak nyata adanya.
Aku masih berusaha menghilangkan luka sebab kamu. Meski
sulit, namun bukankah tidak ada yang tak mungkin jika kita berusaha. Semoga
kamu bahagia. Entah sedang apa kamu sekarang, yang pasti aku disini sedang
mencoba mengikhlaskan kamu yang sudah pergi.







0 comments:
Post a Comment