Hai, apakabar. Siapapun kamu yang sedang membaca
blogku ini, semoga kamu selalu bersyukur. Jangan lupa bahagia dan sayangi orang
tua. Jika yang membaca orang tua, semoga selalu sehat hingga anaknya sukses.
Kali ini, aku akan menulis cerita tentang salah satu kota istimewa di Pulau
Jawa. Kota Yogyakarta.
Jika kamu sering membaca blogku, tentunya kamu tak
akan asing dengan kota Jogja. Aku memang sering menceritakan pengalamanku di
kota ini dalam blogku.
Baiklah, happy reading good people J
Aku mengalami ini di Jogja, namun aku menuliskan cerita
ini di Madura.
Tanggal 20 Februari Jogja kembali memanggilku
untuk pergi kesana. Namun kali ini aku tidak pergi sendirian. Sama seperti yang
aku inginkan, pada kunjungan terakhirku di jogja tahun lalu “Semoga dapat kembali kejogja bersama orang
tua”. Dan alhamdulillah terkabulkan. Pada hari rabu di bulan februari tahun
ini, mbak Tika wisuda. Sesuatu yang telah dinanti-nantikan. Baik dinantikan
oleh orang tuaku maupun aku sendiri.
Sekitar pukul enam pagi hari, aku dan orang tuaku
sudah siap untuk berangkat. Kami menunggu travel pesanan didepan rumah. Pagi
itu agaknya memang berbeda, karena biasanya orang tuaku hanya menemani menunggu
travel untuk ke Jogja. Namun, kali ini mereka ikut berangkat. Aku tidak
berangkat sendirian lagi seperti sebelumnya. Terimakasih Ya Rabb
Kami menunggu travel cukup lama.Ssekitar pukul
enam pagi hari semua sudah berada di depan rumah, dan travel baru datang
sekitar pukul tujuh. Bawaan kami lumanyan banyak. Dengan beberapa makanan
titipan mbak tika. Yaitu bothok salah satunya. Mbak tika suka sekali dengan
bothok, sudah cukup lama ia jarang makan bothok karena tak pernah pulang
kerumah. Terakhir kali pulang, lebaran idul adha kemarin, itupun hanya
sebentar.
Di travel, aku duduk dibangku nomor dua. Ibu dan
bapak duduk disamping pak supir yang sedang bekerja ahaha. Perjalanan dari
rumah menuju jogja tak begitu lama. Sekitar pukul setengah dua siang, kami
sekeluarga telah sampai di daerah kuningan tempat indekost mbak Tika. Mbak tika
sudah menunggu didepan rumah pak lurah. Rumah besar dengan pagar orange itu
memang selalu jadi patokan saat akan turun dari travel.
Akhirnya sampai juga.
Bapak dan ibu sempat terkejut melihat indekost mbak Tika. Maklum saja, itu
adalah pertama kalinya mereka ke indekost mbak Tika. Sebenarnya aku kurang
lebih juga sama terkejutnya dulu, saat pertama kali main ke imdekost mbak Tika.
Namun sekarang sudah tidak lagi. Karena memang dulu aku masih anak rumahan yang
sama sekali belum pernah main ke indekost. Dan kini aku sudah jadi anak kost,
jadi rasanya sudah biasa saja.
Kami istirahat
sebentar. Makan siang dengan bekal yang kami bawa dari rumah. Bekal yang
dimasak ibu tadi pagi sebelum berangkat kesini. Ibu memang sengaja membawa
bekal, agar nantinya saat sampai disana, tak perlu masak dulu. Usai makan, mbak
Tika mengajak kami ke Gedung GSP (Graha Sabha Pramana) –kalau tidak salah
begitu singkatannya. Gedung pusat yang jadi tempat ospek atau wisuda mahasiswa
UGM. Ya, besok Rabu mbak Tika wisuda disana. Agar kami tau tempatnya, mbak tika
memberi tahu jalanan menuju gedung itu. Karena memang besok mbak Tika tak bisa
berangkat bersama dengan kami, ia berangkat terlebih dulu. Di GSP hanya
sebentar, setelah tau jalannya dan puas melihat lihat kamipun langsung pulang
kembali ke indekost.
Wisuda, memanglah moment yang paling ditunggu-tunggu oleh
mahasiswa dan tanpa terkecuali para orang tua. Siapa yang tidak bangga jika
anaknya lulus dan jadi sajana. Memiliki gelar dan bisa membanggakan orang tua.
Pagi dihari Rabu,
sekitar pukul setengah enam aku dan orang tua sudah siap untuk berangkat. Mbak
Tika sudah berangkat terlebih dahulu, kemarin ia menginap di indekost teman
karena harus makeup pagi-pagi. Jam enam kurang 15menit kami berangkat ke GSP.
Padahal acaranya mulai pukul setengah delapan. Walau begitu, disana sudah
sangat ramai.
Usai wisuda Universitas,
aku dan keluarga langsung berjalan menuju fakultas mbak Tika. Masih ada acara
lagi yang diselenggarakan Fakultas. Dan seperti orang wisuda pada umumnya, mbak
Tika mendapat banyak sekali bingkisan. Karena masih ada acara fakultas, aku
yang bertugas untuk membawakannya. Jagain hadiah di gedung Pertanian. Dari jam
setengah satu sampai sekitar pukul dua siang. Fakultas pertanian memang sudah
tidak asing lagi, karena aku sudah sering main kesana saat di jogja. Namun
tetap saja membosankan. Hadiahnya banyak pula.
Usai acara Fakultas,
aku dan keluarga bersiap untuk pergi foto studio. Jarak antara kampus dan
tempat foto cukup jauh. Tidak mungkin jika harus jalan kaki. Maka harus naik gocar. Selama berada di jogja, kami
sekeluarga memang lebih sering kemana mana naik gocar, karena lebih mudah dan nyaman. Saat berkunjung ke magelang
juga naik gocar.
Di kota pelajar ini,
banyak sekali kejadian yang terjadi. Dari dulu aku memang selalu betah berada
disana. Namun berbeda dengan ibu, beliau tidak betah. Katanya tidak melakukan
kegiatan apa-apa itu membosankan. Wajar saja, karena dirumah ibu bekerja dan
tidak bisa diam. Selalu ada saja yang dikerjakan.
Pada hari kamisnya,
aku sekeluarga pergi ke Malioboro. Belanja peralatan rumah tangga. Jauh sekali
ya belanjanya. Rumahnya di Bojonegoro tapi belanjanya di Jogja. Hmmm. Eh agak
baper juga sih waktu belanja peralatan rumah tangga. Agak berfikir sedikit,
ternyata peralatan untuk rumah itu banyak. Jadi kalau punya keluarga dan punya
rumah sendiri pasti harus beli-beli perabotan banyak. Barangkali enak kali ya,
kalau belanja peralatan rumah tangga sama suami hihi. Duh, wisuda aja aku belum.
Dimalioboro hanya
belanja-belanja. Siang sekitar pukul dua kami sudah sampai indekost mbak Tika.
Meski sebentar, namun capeknya terasa. Apalagi saat itu aku sedang sakit. Hanya
pilek sih, tapi badannya ikut panas. Usai main di Jogja kami sekeluarga berencana
untuk main ke Magelang.
Jauh-jauh hari sebelum
ke Jogja, sebenarnya keluarga sudah berencana untuk main ke Magelang. Namun,
hari itu masih mamang. Ragu-ragu.
Kemudian malam harinya, diputuskanlah kami pergi kemagelang pada hari jumat
pagi.
Kami pulang dari
magelang hari sabtu siang. Yaps, hari itu adalah hari terakir kami di Jogja.
Padahal, sepertinya baru kemarin main ke Jogja. Tau-tau sudah pulang saja. sekitar
pukul dua belas siang kami sampai di jogja. Jalanan macet. Siang itu ada wisuda
di UNY. Karena sudah siang kami sekalian cari makan didepan Gor Uny.
Usai makan, kami
packing. Mbak Tika pesan travel jam empat sore. Dan karena masih ada waktu,
kami main dulu ke rumah tempat mbak tika kerja, ngajar anak SD. Jaraknya cukup
jauh. Sekitar 30menit perjalanan jika naik mobil. Itupun kalau gak macet. Kalau
macet aku kurang tau. Dan dipertengahan jalan pulang, ternyata bapak travel
menelfon. Katanya sudah sampai di kuningan. Untung saja barang-barang tadi
sudah disiapkan diluar. Jadi tinggal angkut saja.
Sabtu sore itu,
gerimis turun. Ah sedih sekali. Rasanya baru kemarin aku di jogja. Datang
kewisuda mbak Tika, dan tiap malam ngobrol-ngrobol sekeluarga. Makan bareng,
dan lain sebagainya.
Sampai dirumah sekitar
pukul sebelas malam. Dan besoknya, aku harus balik kemadura. Aku sempat homesick di hari pertama sampai ketiga
di madura. Biasa, penyesuaian diri. Terlalu lama liburan dirumah. Bahkan 2bulan
lebih aku berada dirumah. Namun, saat menulis ini aku sudah baik-baik saja.
Terimakasih karena
menyempatkan untuk membaca blogku. Sebuah catatan kehidupanku yang barangkali
tidak penting bagimu. Sampai jumpa. Semoga blog ini tidak mati. Tunggu jogja
story bagian selanjutnya yah








0 comments:
Post a Comment