Halaman

About

Facebook

Monday, July 16, 2018

Jogja Story Bag. 4


 
foto keluargaku saat wisuda Mbak Tika
Hai, apakabar. Siapapun kamu yang sedang membaca blogku ini, semoga kamu selalu bersyukur. Jangan lupa bahagia dan sayangi orang tua. Jika yang membaca orang tua, semoga selalu sehat hingga anaknya sukses. Kali ini, aku akan menulis cerita tentang salah satu kota istimewa di Pulau Jawa. Kota Yogyakarta.
Jika kamu sering membaca blogku, tentunya kamu tak akan asing dengan kota Jogja. Aku memang sering menceritakan pengalamanku di kota ini dalam blogku.
Baiklah, happy reading good people J
Aku mengalami ini di Jogja, namun aku menuliskan cerita ini di Madura.
Tanggal 20 Februari Jogja kembali memanggilku untuk pergi kesana. Namun kali ini aku tidak pergi sendirian. Sama seperti yang aku inginkan, pada kunjungan terakhirku di jogja tahun lalu “Semoga dapat kembali kejogja bersama orang tua”. Dan alhamdulillah terkabulkan. Pada hari rabu di bulan februari tahun ini, mbak Tika wisuda. Sesuatu yang telah dinanti-nantikan. Baik dinantikan oleh orang tuaku maupun aku sendiri.
Sekitar pukul enam pagi hari, aku dan orang tuaku sudah siap untuk berangkat. Kami menunggu travel pesanan didepan rumah. Pagi itu agaknya memang berbeda, karena biasanya orang tuaku hanya menemani menunggu travel untuk ke Jogja. Namun, kali ini mereka ikut berangkat. Aku tidak berangkat sendirian lagi seperti sebelumnya. Terimakasih Ya Rabb
Kami menunggu travel cukup lama.Ssekitar pukul enam pagi hari semua sudah berada di depan rumah, dan travel baru datang sekitar pukul tujuh. Bawaan kami lumanyan banyak. Dengan beberapa makanan titipan mbak tika. Yaitu bothok salah satunya. Mbak tika suka sekali dengan bothok, sudah cukup lama ia jarang makan bothok karena tak pernah pulang kerumah. Terakhir kali pulang, lebaran idul adha kemarin, itupun hanya sebentar.
Di travel, aku duduk dibangku nomor dua. Ibu dan bapak duduk disamping pak supir yang sedang bekerja ahaha. Perjalanan dari rumah menuju jogja tak begitu lama. Sekitar pukul setengah dua siang, kami sekeluarga telah sampai di daerah kuningan tempat indekost mbak Tika. Mbak tika sudah menunggu didepan rumah pak lurah. Rumah besar dengan pagar orange itu memang selalu jadi patokan saat akan turun dari travel.
                Akhirnya sampai juga. Bapak dan ibu sempat terkejut melihat indekost mbak Tika. Maklum saja, itu adalah pertama kalinya mereka ke indekost mbak Tika. Sebenarnya aku kurang lebih juga sama terkejutnya dulu, saat pertama kali main ke imdekost mbak Tika. Namun sekarang sudah tidak lagi. Karena memang dulu aku masih anak rumahan yang sama sekali belum pernah main ke indekost. Dan kini aku sudah jadi anak kost, jadi rasanya sudah biasa saja.
                Kami istirahat sebentar. Makan siang dengan bekal yang kami bawa dari rumah. Bekal yang dimasak ibu tadi pagi sebelum berangkat kesini. Ibu memang sengaja membawa bekal, agar nantinya saat sampai disana, tak perlu masak dulu. Usai makan, mbak Tika mengajak kami ke Gedung GSP (Graha Sabha Pramana) –kalau tidak salah begitu singkatannya. Gedung pusat yang jadi tempat ospek atau wisuda mahasiswa UGM. Ya, besok Rabu mbak Tika wisuda disana. Agar kami tau tempatnya, mbak tika memberi tahu jalanan menuju gedung itu. Karena memang besok mbak Tika tak bisa berangkat bersama dengan kami, ia berangkat terlebih dulu. Di GSP hanya sebentar, setelah tau jalannya dan puas melihat lihat kamipun langsung pulang kembali ke indekost.
                Wisuda, memanglah moment yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa dan tanpa terkecuali para orang tua. Siapa yang tidak bangga jika anaknya lulus dan jadi sajana. Memiliki gelar dan bisa membanggakan orang tua.
                Pagi dihari Rabu, sekitar pukul setengah enam aku dan orang tua sudah siap untuk berangkat. Mbak Tika sudah berangkat terlebih dahulu, kemarin ia menginap di indekost teman karena harus makeup pagi-pagi. Jam enam kurang 15menit kami berangkat ke GSP. Padahal acaranya mulai pukul setengah delapan. Walau begitu, disana sudah sangat ramai.
                Usai wisuda Universitas, aku dan keluarga langsung berjalan menuju fakultas mbak Tika. Masih ada acara lagi yang diselenggarakan Fakultas. Dan seperti orang wisuda pada umumnya, mbak Tika mendapat banyak sekali bingkisan. Karena masih ada acara fakultas, aku yang bertugas untuk membawakannya. Jagain hadiah di gedung Pertanian. Dari jam setengah satu sampai sekitar pukul dua siang. Fakultas pertanian memang sudah tidak asing lagi, karena aku sudah sering main kesana saat di jogja. Namun tetap saja membosankan. Hadiahnya banyak pula.
                Usai acara Fakultas, aku dan keluarga bersiap untuk pergi foto studio. Jarak antara kampus dan tempat foto cukup jauh. Tidak mungkin jika harus jalan kaki. Maka harus naik gocar. Selama berada di jogja, kami sekeluarga memang lebih sering kemana mana naik gocar, karena lebih mudah dan nyaman. Saat berkunjung ke magelang juga naik gocar.
                Di kota pelajar ini, banyak sekali kejadian yang terjadi. Dari dulu aku memang selalu betah berada disana. Namun berbeda dengan ibu, beliau tidak betah. Katanya tidak melakukan kegiatan apa-apa itu membosankan. Wajar saja, karena dirumah ibu bekerja dan tidak bisa diam. Selalu ada saja yang dikerjakan.
                Pada hari kamisnya, aku sekeluarga pergi ke Malioboro. Belanja peralatan rumah tangga. Jauh sekali ya belanjanya. Rumahnya di Bojonegoro tapi belanjanya di Jogja. Hmmm. Eh agak baper juga sih waktu belanja peralatan rumah tangga. Agak berfikir sedikit, ternyata peralatan untuk rumah itu banyak. Jadi kalau punya keluarga dan punya rumah sendiri pasti harus beli-beli perabotan banyak. Barangkali enak kali ya, kalau belanja peralatan rumah tangga sama suami hihi. Duh, wisuda aja aku belum.
                Dimalioboro hanya belanja-belanja. Siang sekitar pukul dua kami sudah sampai indekost mbak Tika. Meski sebentar, namun capeknya terasa. Apalagi saat itu aku sedang sakit. Hanya pilek sih, tapi badannya ikut panas. Usai main di Jogja kami sekeluarga berencana untuk main ke Magelang.
                Jauh-jauh hari sebelum ke Jogja, sebenarnya keluarga sudah berencana untuk main ke Magelang. Namun, hari itu masih mamang. Ragu-ragu. Kemudian malam harinya, diputuskanlah kami pergi kemagelang pada hari jumat pagi.
                Kami pulang dari magelang hari sabtu siang. Yaps, hari itu adalah hari terakir kami di Jogja. Padahal, sepertinya baru kemarin main ke Jogja. Tau-tau sudah pulang saja. sekitar pukul dua belas siang kami sampai di jogja. Jalanan macet. Siang itu ada wisuda di UNY. Karena sudah siang kami sekalian cari makan didepan Gor Uny.
                Usai makan, kami packing. Mbak Tika pesan travel jam empat sore. Dan karena masih ada waktu, kami main dulu ke rumah tempat mbak tika kerja, ngajar anak SD. Jaraknya cukup jauh. Sekitar 30menit perjalanan jika naik mobil. Itupun kalau gak macet. Kalau macet aku kurang tau. Dan dipertengahan jalan pulang, ternyata bapak travel menelfon. Katanya sudah sampai di kuningan. Untung saja barang-barang tadi sudah disiapkan diluar. Jadi tinggal angkut saja.
                Sabtu sore itu, gerimis turun. Ah sedih sekali. Rasanya baru kemarin aku di jogja. Datang kewisuda mbak Tika, dan tiap malam ngobrol-ngrobol sekeluarga. Makan bareng, dan lain sebagainya.
                Sampai dirumah sekitar pukul sebelas malam. Dan besoknya, aku harus balik kemadura. Aku sempat homesick di hari pertama sampai ketiga di madura. Biasa, penyesuaian diri. Terlalu lama liburan dirumah. Bahkan 2bulan lebih aku berada dirumah. Namun, saat menulis ini aku sudah baik-baik saja.
                Terimakasih karena menyempatkan untuk membaca blogku. Sebuah catatan kehidupanku yang barangkali tidak penting bagimu. Sampai jumpa. Semoga blog ini tidak mati. Tunggu jogja story bagian selanjutnya yah

0 comments:

Post a Comment