Ini adalah tahun kedua di perkuliahan. Sudah menginjak semester ke-3 dan punya adik maba. Terasa cepat sekali waktu berjalan, padahal masih merasa baru kemarin jadi maba dan tau-tau sudah ada adik tingkat. Harus belajar jadi dewasa dan tidak kekanak-kanakan lagi.
Pada awalnya daftar jadi panitia ospek itu cuma sekedar coba-coba saja. Siapa tau bisa terkenal dan punya banyak kenalan maba. Jadi panitia ospek memang sudah cita-cita dari SMA. Karena pas Sma gagal masuk Osis dan gak jadi panitia Mos, jadi sekarang ini dilampiaskan. Daftar panitia Ospek prodi dan rangkap panitia Ospek Fakultas. Tujuannya ya cuma satu "agar terkenal dan punya banyak teman" karena itu sudah cita-cita dari Sma. Namun setelah aku bertemu dengan mereka "kelompok 27" semua itu tak penting lagi. Dapat kumpul dan seru-seruan bareng itu jauh luar biasa dari pada jadi terkenal.
Ospek Fakultas saya daftar jadi L.O atau bisa disebut kakak pembimbing. Itu sudah cita-cita pas masih menjadi Mahasiswa Baru tahun lalu. Semangat sekali daftar L.O, sudah tak sabar punya adik tingkat. Hari H TM itu gugup, seneng, gak sabar, pengen teriak dan lain sebagainya. Campur aduk rasanya. Hari itu, aku dipertemukan dengan adik-adik di lapangan Utama Universitas Trunojoyo. Sekitar pukul tiga sore. Menatap satu-satu adik tingkat yang saya bimbing dan "WOW" banyak sekali cowoknya??? Enam, dan tinggi-tinggi pula kan jadi sungkan ya panggil adik atau suruh ini itu nantinya. Namun, mereka terlihat polos dan pendiam, ya paling tidak itulah kesimpulan pertama saat bertemu dengan mereka. "Kelompok 27 (Alexander Kawilarang)"
Perkenalan, saya seperti biasa "cuek" dan gak banyak senyum karena belum akrab juga. Dan tak disangka mereka banyak bicara sekali, saya sampek bingung ngomongnya. Namun, dari situ saya mulai merasa cocok dengan mereka. Kumpul bahas penugasan pun tidak garing, karena saya juga banyak tingkah dan cerewet. Sesekali mereka pun mengembalikan pembicaraan dengan gurauan.
Ini adalah pertama kalinya saya jadi L.O, punya adik tingkat dan jadi seorang kakak. Tapi saya merasa tak jadi kakak saat bersama mereka, malah seperti teman. Namun mereka tetaplah sopan. Walau sulit menghafal nama mereka satu persatu, alhamdulillah bisa akrab. Semakin hari, kumpul dengan mereka pun semakin seru. Bahagia rasanya bisa melihat mereka bercanda gurau sambil mengerjakan penugasan, mendengar cerita mereka tentang ospek atau melihat mereka makan makanan yang saya pesan. Rasa lapar pun seolah hilang dalam sekejab. Capek pun sirna ketika berkumpul dengan mereka. Dapat tersenyum lebar tiap malam dan menatap mata mereka yang begitu hinar-binar.
Aku tau, meskipun kebanyakan kakak pembimbing akan dilupakan namun aku tetaplah bahagia bertemu mereka dan tak akan melupakan mereka. Aku beruntung dan aku bahagia bisa menjadi L.O untuk kelompok 27 yang seharusnya pada sebelumnya menjadi L.O untuk kelompok 13.
Mereka itu lucu, kompak, gokil, dan juga seru. Walau kadang menyebalkan namun tetaplah yang tersayang. Terimakasih telah mengisi beberapa hari ku dengan senyum manis kalian, menghibur hatiku dengan candaan kalian, menghilangkan kesepianku dengan berkumpul bersama kalian, dan membuat ku tersenyum karena tingkah kalian.
Semangat menjalani Ospek prodi, jangan mengeluh. Ospek hanya satu kali seumur hidup. Jangan kesal, nikmati saja karena nantinya kekesalan kalian akan berubah menjadi sebuah kerinduan. Ospek akan mendekatkan kalian dengan teman-teman, menambah kenalan juga pengalaman dan mungkin dapat bonus seorang gebetan. Karena Ospek memang bikin lengket.
Untuk kelompok 27 Alexander Kawilarang
terimakash telah singgah dalam hidupku selama kurang lebih 4 hari. Maaf tak bisa menjabat tangan kalian saat pelepasan. Sampai jumpa lagi. Semoga hari kalian menyenangkan di Universitas Trunojoyo Madura.









0 comments:
Post a Comment