![]() |
| Di akhir acara, peserta di ijinkan untuk minta tanda tangan dan foto bareng bang Boy Candra |
![]() |
| Ini waktu bang Boy menyampaikan materi didepan |
Bangkalan, 10 Juni 2017
Aku tak pernah menduga, cerita yang kutulis pada pertengahan bulan januari kemarin akan berlanjut lagi. Kufikir pertemuan di jogja itu adalah pertemuan yang pertama dan terakhir. Namun ternyata Tuhan masih memberikanku kesempatan untuk bertemu dengannya. Dan aku bersyukur akan hal itu.
Hari sebelum pertemuan kedua
dengan penulis asal Padang itu, aku masih tak menyangka Boy datang ke Madura. Seorang Boy Candra di undang untuk mengisi materi dalam seminar kepenulisan. Dan pada saat dibukanya pendaftaran seminar aku langsung mendaftar hari itu juga. Tanpa pikir panjang dan tanpa banyak berfikir. Ini kesempatan langka. Kapan lagi dapat bertemu Boy Candra diMadura pula. Ditempat aku menuntut ilmu, tempat yang mudah sekali di jangkau. Karena takut kehabisan tiket VIP maka aku langsung mendaftarkan diri.
Hari itu aku tidak sendirian. Aku pergi ke stand pendftaran bersama seorang temanku, namanya Fira. Ia juga hobby membaca. Juga sama-sama menyukai karya Boy Candra. Dan kebetulan juga kami satu kelas di perkuliahan dan satu kost pula. Alhasil saat berangkat ke kampus kami mampir sama-sama.
Sebelum pertemuan dimadura itu, aku memang sudah pernah bertemu dengan Boy Candra di Jogja. Aku saat itu kebetulan sedang berlibur disana, dan tanpa pernah kuduga Boy Candra sedang mengadakan tour buku terbarunya. Iya, buku Seperti Hujan Yang Jatuh Dibumi. Seperti mimpi bertemu dengan penulis favorit itu.
Waktu diselenggarakannya seminar Boy Candra adalah hari sabtu. Perkuliahan libur. Maka aku tidak ragu-ragu untuk mendaftarkan diri. Namun, kalaupun hari itu bukan hari sabtu mungkin aku memutuskan untuk mengambil kesempatan bolos. Pokoknya ini adalah kesempatan langka, tak boleh disiakan.
Rencana nya aku akan mengikuti seminar bersama Fira, tapi sayangnya fira saat itu sakit dan dengan terpaksa dia harus pulang kampung. Namun, tetap saja aku tak sendirian. Tiket milik fira diberikan kepada Dina (teman sekamar Fira) yang juga suka karya boy candra.
Sebenarnya sabtu itu aku ada kegiatan. Wawancara untuk pantia ospek fakultasku bulan agustus depan. Namun, aku tak mengikutinya sampai selesai. Pukul 12.00 aku ijin untuk mengikuti seminar. Acara seminar mulai jam 1 siang, tapi aku sudah berangkat pukul 12.00. Soalnya takut gak dapat bangku paling depan. Padahal udah pesan VIP, tapi masih aja risau haha. Dan ternyata setelah sampai didalam gedung, bangkunya udah dikasih nomer. Jadi gak bisa milih sendiri hihi. Tapiiii, aku tetep duduk dibangku paling depan yes. Alhamdulillah. Kalau dibangku dapan kan ilmu mudah ditangkap. Selain itu juga bisa lihat bang Boy dari deket.
Selain seminar, hari itu setelah acara berlangsung, peserta VIP dibolehkan untuk foto bareng dan minta tanda tangan Boy Candra. Tapi aku tak ada buku Boy Candra yang belum ditanda tangani, jadi saat itu aku pinjem bukunya fira. Sebenernya saat memutuskan untuk mengikuti seminar sabtu itu, aku tak ada banyak uang. Apa lagi biaya pendaftarannya bisa dikatakan mahal. Namun, aku tetap nekat. Tapi aku tak jadi kere dan cuma makan nasi aja kok usai ikut seminar itu. Untung saat itu bulan ramadhan, jadi aku bisa hemat karena makannya hanya dua kali saja.
Luar biasa sabtu itu. Seneng banget. Gak nyangka. Aku pulang sekitar pukul setengah empat. Sebentar banget rasanya. Tapi aku menikmati acaranya. Cara penyampaian bang Boy juga enak kok. Dia gak alay-alay banget kayak pas tour buku haha. Dan aku berharap ada pertemuan ketiga kami.
See you...
Jumpa lagi dicatatanku yang lain ya.









0 comments:
Post a Comment