Halaman

About

Facebook

Saturday, March 10, 2018

Perjalanan Ke Kabupaten Seberang

Aku, Kento, Misma
Ini foto sama Misma, kita jarang banget foto berdua. padahal temenan udah lama
taken by. Kento



Akhirnya, setelah sekian lama kami tidak main bersama, hari ini datang juga.Kami sempat berencana untuk main ke Ngawi. Kabupaten seberang yang bersebelahan dari kabupatenku, Bojonegoro. Sebenarnya, kami berniat pergi sore lalu. Namun, karena cuaca yang tak mendukung, niat itu kami batalkan. Padahal kami sudah kumpul dirumah Misa. dan dari pada k bengong, kami putuskan untuk makan seblak saja. Pas sekali, disaat cuaca diluar sedang mendung seblak menghangatkan tubuh kami.Pagi, ditanggal 20 Januari 2018, aku dan Misma berangkat kerumah Kento. Kalau tidak salah sekitar pukul 10 siang. Sebenarnya, pagi itu aku masih belum tau akan pergi kemana. Seperti yang sudah-sudah, aku mah orangnya ikut saja.Aku bahkan tidak bawa helm dari rumah, alhasil aku pakai helm milik kento. Karena kupikir kami hanya main kerumah Kento saja, ternyata tidak. Kami berangkat ke ngawi bertiga. Salah satu anggota kami tidak ikut. Dia juga sedang liburan, bersama temannya yang lain. Namun, bertiga saja sudah sangat luar biasa. Aku senang main bersama mereka.Aku digoceng oleh Misma dalam perjalanan. Temanku yang satu ini memang selalu sabar berteman denganku. Ia selalu menguatkan diri menggoncengku. Bahkan sejak sma. Padahal aku itu gendut lo. Beruntung sekali punya teman seperti Misma. Dia juga baik. Cerewet sih kadang, tapi tak apa dari pada punya sahabat pendiem.Perjalan dari rumah Kento menuju ngawi sekitar satu jam lebih. Sebelum sampai ke lokasi, adzan dhuhur sudah berkumandang. Kami memutuskan untuk pergi ke Masjid dulu untuk sholat. Perjalanan kami lancar-lancar saja saat berangkat, alhamdulillah tidak ada hambatan. Sampai disana, kami seperti orang-orang pada umumnya. Berfoto, mengobrol dan bisa dikatakan lumayan heboh. Kumpul dengan mereka itu harus berisik. Dan untuk sementara, urat malunya juga harus dibuang.Sebenarnya, kento sudah perah pergi kesana. Jadi kami tahu jalanan menuju lokasi wisata itu. Untuk masuk kesana biayanya juga tidak begitu mahal. Hanya jalanan menuju lokasinya saja yang agak terjal.  Kami bergantian mengambil foto. Kadang kami berebutan. Mengomel, karena foto yang diambil tak bagus atau lain sebagainya. Ah, mereka masih sama.Itu adalah liburan satu-satunya kami pada bulan Januari. Kento hanya sebentar di rumah, jadi ya hanya itu liburan kami yang jauh. Sisanya, paling ya hanya main dirmah Misma atau makan bareng diwarung kecil. Sekedar makan mie ayam atau yang lainnya. Walau begitu aku senang. Dari hal-hal sedernaha, sebuah tawa selalu saja mereka ciptakan. Aku juga sering main dirumah Misma seharian. Gak tau waktu memang haha.Puas berfoto, kami memutuskan untuk pulang. Namun, sebetulnya kami berencana untuk makan sebelum pulang. Hingga pada akhirnya, sebuah kejadian melunturkan niat kami untuk mencari makan.Misma dan Kento kena tilang. Kejadian itu meludeskan uang didompet mereka. Sebenarnya, kejadian itu sudah difirasatkan oleh kami. Pasalnya, dibulan itu para polisi sedang melakukan pemeriksaan kartu kendaraan. Dan malangnya, Misma dan Kento belum memiliki SIM. Kami sempat putar balik. Berencana lari dari sekumpulan polisi. Namun, ternyata polisi mengejar kami. Hanya bisa pasrah, yasudah kami menurut apa kata pak polisi.Uang kami ludes. Kami tak jadi cari makan. Padahal perut sudah keroncongan. Dan malangnya lagi, ban sepeda motor kento bocor. Harus cari tambal ban, padahal sudah tak punya uang. Malang, namun ya harus bagaimana lagi. Kami bertiga mencari sisa-sisa uang recehan yang biasanya dianggap sepele dan tak berharga. Sampai pada akhirnya, uang itu cukup dan terkumpul untuk dibayarkan ke bapak tukang tambal ban.Sore itu, bahkan pentol di masjid tampak begitu menggoda, namun sayang tak bisa kami beli. Meski begitu aku senang. Kami susah bersama dan mencari solusi bersama pula. Tidak hanya senang, namun juga pengalaman menegangkan. Serius dikejar pak polisi itu menegangkan. Padahal bukan aku yang akan ditilang. Semoga kami senantiasa bersama saat susah maupun senang.Semoga nanti, ada lagi kesempatan untuk main bersama. Kisah dihari itu, tak akan terlupakan. Itu adalah pengalaman pertamaku dikejar-kejar oleh polisi.

0 comments:

Post a Comment